Pages

Banner 468 x 60px

 

Rabu, 04 Desember 2019

PERAWAT INSPIRATIF

0 komentar

5 KISAH PERAWAT INDONESIA YANG SANGAT INSPIRATIF

1. Syaifoel Hardy, Perawat Berkelas Dunia

Syaifoel Hardy, merupakan perawat asal Indonesia yang berhasil menorehkan berbagai prestasi di tingkat Nasional maupun Internasional.

Mengawali karir nya dimulai sejak dari seorang lulusan SPK sampai melanglang buana ke luar negeri  UEA, Kuwait, Qatar untuk menjadi perawat. Dan saat ini ia menjadikan dirinya sebagai sosok yang inspiratif bagi generasi muda Indonesia khususnya perawat.

Saat ini ia juga mendirikan sebuah lembaga pelatihan yang bernama Indonesia Nursing Trainers (INT) yang saat ini anggotanya berjumlah 20.643. Melalui lembaga tersebutlah kini ia telah berhasil memberikan pelatihan kepada ribuan calon perawat agar dapat menjadi perawat yang tidak biasa yakni merubah diri menjadi perawat yang luar biasa.

Tidak hanya lewat lembaga, beliau juga memberikan teladan inspiratifnya melalui kepiawaiannya dalam  menulis di sosial media dan beberapa buku yang berhasil diterbitkan. diantaranya Enjoying Nursing, From Qatar to Indonesia, Nursing : The Sleeping Giant, Diaspora Nursing  Indonesia The Poor Litle Richdan masih banyak lagi karya-karya lainnya.

Saat ini ia mengantongi beberapa penghargaan yang beliau terima adalah Diaspora Award Winner, Los Angeles, 2012, Life Achievement Award, PPNI Qatar 2012, Al Hasbah Award, Qatar Petroleum 2012 dan lain-lain. Melalui slogannya "More Than Just Nursing" perawat Indonesia diharapkan mempunyai nilai lebih, lebih dari sekedar perawat.

2. Laksamana Muda TNI Christina Rantetana, SKM, MPH, Laksamana Perempuan Indonesia Pertama dijajaran TNI AL 

 

 


Laksamana Muda TNI Christina M. Rantetana, SKM, MPH merupakan Perempuan paruh baya kelahiran Mengkendek yang mengawali masa kecilnya di Toraja hingga langkahnya memasuki pendidikan militer yang tanpa rencana. 

 
Bagi Christina muda yang baru menjejak di Makassar untuk melanjutkan karir di Angkatan Laut tak pernah timbul dalam benaknya. Setelah menyelesaikan pendidikan perawat pada 1978, keinginan terbesar dalam hidupnya hanyalah mengejar karir menjadi seorang kepala perawat di sebuah rumah sakit. Alasannya sederhana, karena ia senang melihat sesuatu yang bersih dan rapi. Di samping itu ada rasa bangga bila melihat kepala perawat berjalan keluar masuk bangsal rumah sakit untuk memeriksa ruangan. 

Kini, dirinya adalah seorang perwira tinggi yang menyandang bintang dua di pundaknya dari jejeran Korps Wanita Angkatan Laut (KOWAL) setelah dilantik oleh Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr Marsetio pada 28 Juni 2013 lalu di Markas Besar Angkatan Laut, Cilangkap, Jakarta Timur. Saat ini Sang laksamana telah mengakhiri masa baktinya, dengan jabatan terakhir tercatat sebagai Staf Ahli Menkopolhukam RI Bidang Ideologi dan Konstitusi.

Peremuan masa kini tidak hanya mengurus rumah tangga, namun perlu maju untuk menyalurkan potensi yang dimiliki. Berni mencoba dan menyampaikan pendapat dapat memperpanjang langkah perempuan untuk berkarya. 


3. Yared & Ria : Kisah Sukses Perawat Indonesia di Sanjo, Jepang

 

 


Ria dan Yared bekerja di RS Sannocho di Kota Sanjo, Prefektur Niigata setelah lulus ujian nasional keperawatan Jepang. Keberhasilan ini patut dibanggakan karena hanya Ria, Yared, dan Lalin Ever Gammed (perawat Filipina) yang lulus ujian nasional untuk perawat asing, dari 254 peserta ujian, atau hanya sekitar 1.2% persentase kelulusan.


Dalam upaya pembinaan masyarakat Indonesia di Jepang, Wakeppri KBRI Tokyo, Ronny P. Yuliantoro, didampingi oleh Minister Counsellor Ekonomi dan Sekretaris Ketiga Penerangan, telah datang ke Sanjo dan bertatap muka dengan Ria dan Yared. Beliau mengungkapkan rasa bangga atas pencapaian tersebut karena telah melewati ujian yang begitu sulit. Ujian nasional keperawatan Jepang dilaksanakan sepenuhnya menggunakan huruf Kanji, termasuk istilah teknis medis. Selain itu substansi ujian juga termasuk mengenai sistem kesehatan Jepang, seperti asuransi dan peraturan perundangan di bidang kesehatan.

Kedatangan perawat Indonesia di Jepang ini terwujud dalam kerangka Indonesia – Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA). Dalam acara yang diliput oleh beberapa TV dan media cetak itu, hadir pula Walikota Sanjo, Isato Kunisada, serta Direktur dan staf RS Sannocho. Walikota Kunisada yang turut berbahagia dengan kelulusan Ria dan Yared, memberikan hadiah berupa gunting kuku steel, yang merupakan hasil manufaktur Sanjo City yang berkualitas tinggi. Bagi Walikota, kelulusan dua perawat Indonesia ini turut dirasakan sebagai kesuksesan Sanjo karena semakin dikenal sebagai kota yang baik untuk ditinggali dan bersahabat dengan orang asing.

Keduanya juga dipesankan agar memberikan “ganbatte” atau semangat bagi teman-teman perawat Indonesia lainnya yang belum berhasil. Ketika ditanyakan bagaimana perasaannya, Yared berucap,“Saya gugup sekali, tapi hari ini saya sangat bahagia.”
Ria menambahkan, “Kami menjadi dikenal di Sanjo. Di supermarket pun kami disalami karena mereka melihat liputan tv.”

4. Rina Mulyani, Mengabdi di Tengah Hutan Listen

 

 


Rina Mulyani, tinggal bersama masyarakat Desa Listen,sebuah kampung yang berada di tengah hutan rimbah penuh dengan keterbatasan, serta kampung yang tidak memiliki akses jalan yang memadai ini Rina tetap mengabdikan diri sebagai tenaga medis dengan gedung kesehatan yang kini rusak, serta fasilitas seadanya seperti alat medis dan perlengkapan mobiller.



Sudah 4 tahun ia menjalani tugasnya sebagai perawat Desa Listen dengan suka duka yang tentu saja sudah banyak dialaminya.Walaupun bukan seorang Bidan, Rina juga harus melayani persalinan bagi ibu-ibu di desa itu. Namun semuanya dilakukan dengan keterbatasan peralatan medis. Bahkan  disaat obat-obatannya sudah habis, ia terpaksa harus berjalan kaki selama satu hari penuh dengan jarak 60 km menyusuri hutan menuju dinas kesehatan untuk mengamrah obat-obatan. Selain itu, sarana seperti meja dan tempat tidur untuk memeriksa pasienpun ia tidak punya.
Menurutnya, penyakit yang sering ditanganinya adalah penyakit Ispa, TB serta penyakit kusta. Baginya semua sudah menjadi tugasnya sehingga ia tidak pernah berharap imbalan dari masyarakat. 
“Saya ikhlas membantu masyarakat. Namun yang menjadi kendala saat ini yaitu obat-obatan. Karena sampai sekarang obat untuk penyakit kusta dan TB sangat sedikit sekali. Padahal, masyarakat disini sangat rentan sekali terkena penyakit kusta dan TB,”ungkap wanita berjilbab ini. 

5. Yanti Turang, Seorang Perawat menjadi Tokoh Masa Depan Australia 

 


 Yanti Turang seorang perawat berdarah Indonesia yang sekarang tinggal di New Orleans (AS) masuk dalam salah satu tokoh muda Australia masa depan karena berbagai kegiatannya di bidang kesehatan di Indonesia lewat organisasi bernama Learn To Live Global.

Yanti Turang adalah salah seorang dari 19 warga muda Australia yang masuk dalam sebuah buku bernama Future Chasers yang akan diluncurkan oleh Departemen Perdagangan Internasional Australia bertepatan dengan peringatan Australia Day. Dari 19 orang tersebut, 15 diantaranya sekarang masih berdomisili di Australia dan empat lainnya termasuk Yanti Turang berasal dari Indonesia, Sri Lanka, India dan Malaysia. Yanti mengatakan bahwa ia menerima penghargaan tersebut karena sebelumnya ia
menerima penghargaan Young Achiever Award dari La Trobe University.

Yanti yang ayahnya berasal dari Sulawesi Utara dan ibunya asli Australia ini memang menempuh pendidikan di bidang keperawatan di La Trobe University di Victoria dan tamat tahun 2009 di bidang kajian Bahasa Indonesia.

Di tahun 2011, Yanti mendirikan sebuah organisasi bernama LearnToLive sebuah organisasi kemanusiaan untuk memberikan layanan kesehatan dan pendidikan bagi komunitas di Indonesia, tempat asal ayahnya.

Di tahun 2012, Yanti bersama dengan tim dokter, perawat dan yang lainnya mendatangi beberapa kawasan di Sulawesi Utara seperti Sapa, Beringin, Likupang, dan Bunaken. dalam membantu masyarakat di sana memperbaiki ; taraf kehidupan mereka.


Atas kerja sosial ini dan juga kegiatannya sebagai perawat di Amerika Serikat, di tahun 2012, Yanti pernah terpilih sebagai 100 Perawat Terbaik untuk negara ; bagian Louisiana. 


Nah sobat nurse, itu beberapa kisah perawat asal Indonesia yang sangat menginspirasi. Dan sebenarnya masih banyak lagi kisah-kisah perawat lainnya yang juga sangat inspiratif. Semoga menginspirasi sobat Nurse di Indonesia.


Writer : Putri Karisa
Editor : Putri Karisa 
 
 

0 komentar:

Posting Komentar

 
Sobat Nurse © 2019