Sobat Nurse, tau gak sih kalau dokter sama perawat itu beda?
Yuk liat penjelasan dibawah ini!
Pertanyaan yang sering terdengar di masyarakat namun masih sebagian dari mereka masih belum paham akan peran dari dokter dan perawat. Banyak yang mengartikan bahwa perawat adalah pembantu dari dokter. Hal tersebut disimpulkan oleh masyarakat karena perawat yang bekerja setelah perintah dari dokter. Pada kenyataanya, baik perawat maupun dokter saling melengkapi. Terutama tingkat pendidikan yang dibutuhkan seorang perawat hampir sama dengan pendidikan seorang dokter. Untuk menjadi seorang perawat yang profesional menempuh pendidikan selama 5 tahun seperti halnya pendidikan dokter umum. Lulusan pendidikan keperawatan dituntut menguasai pengetahuan, memiliki sikap dan keterampilan sesuai dengan tuntutan profesi. Agar masyarakat dapat membedakan bahwa keperawatan juga termasuk suatu profesi, diperlukan penekanan pada istilah caring yang merupakan kegiatan utama dari sebuah profesi (Chitty, 1997).
Hubungan antara perawat dan dokter adalah dua profesi yang memiliki peran cukup signifikan dalam memberikan layanan kesehatan kepada pasien. Dalam sebuah penelitian menyebutkan “Inhandling HIV/AIDS to gays, a doctor has a role as a care provider, a decision maker and a communicator of the actions that should be given to patients, while a nurse has a role as a care giver and a counselorby providing diagnosis and appropriate nursing care to the patients as needed.” Dapat disimpulkan bahwa peran perawat yaitu:
1. Perawat memberikan pelayanan atau asuhan keperawatan sesuai dengan teori yang telah dipelajarinya.
2. Perawat juga melakukan penelitian sesuai dengan kaidah ilmu dan keterampilan serta kode etik keperawatan.
3. Perawat diakui sebagai profesi ketika ia telah menyelesaikan pendidikan dari suatu perguruan tinggi sehingga diharapkan memiliki pengetahuan dan keterampilan profesional.
4. Perawat juga melakukan pengelolaan ruang lingkup keperawatan sesuai dengan kaidah profesi.
Peran dokter sendiri tidak sekadar menjadi agent of treatment tetapi juga sebagai agen sosial. Dokter tidak hanya menyembuhkan penyakit tetapi juga melakukan edukasi kepada masyarakat. Demikian disampaikan Dekan Fakultas Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan- Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (FKIK-UMY), Dr. Erwin Santosa, Sp. A, M.Kes saat Sumpah Dokter Periode XXVII di Sportorium, Sabtu (22/5). Menurutnya, berbagai penyakit akan berkorelasi atau berhubungan dengan masalah sosial. “Misalnya, orang kena penyakit gatal-gatal karena tidak menjaga kebersihan. Fungsi dokter selain memberikan obat untuk kesembuhan pasien juga harus memberikan edukasi atau penyuluhan mengenai pentingnya menjaga kebersihan. Sehingga masyarakat juga paham akan pentingnya menjaga kebersihan,”urainya.
0 komentar:
Posting Komentar