"The Good Life Is a Process, not a state of being.
It Is a Direction, not a Destination"
Filsuf terkemuka Aristoteles mengatakan bahwa orang yang tidak dapat hidup di dalam masyarakat atau orang yang merasa tidak membutuhkan sesamanya karena sudah merasa mumpuni sendiri, maka ia pasti seekor binatang buas atau seorang dewa. Selain sebagai makhluk individu, manusia menurut kodratnya juga merupakan makhluk sosial. Kedua sifat kodrat individual manusia tidak mungkin berkembang di luar hubungan sosial sesamanya. Demikian ia tidak mungkin mengembangkan hubungan sosialnya jika ia sendiri tidak menjadikan dirinya seorang manusia.
Kepribadian ialah sifat hakiki yang unik sebagai hasil interaksi timbal balik antara dirinya dengan lingkungan yang tercemin pada sikap yang membedakan dirinya dengan orang lain dan Pengembangan Kepribadian adalah Pengembangan sifat hakiki seseorang ke arah yang lebih baik demi terbentuknya suatu bentuk kepribadian diri yang dapat di terima oleh lingkungannya dalam segala situasi kehidupan.
Namun, bukan hal mudah untuk dapat melakukan langkah-langkah Pengembangan Kepribadian tersebut, demi keberhasilan pengembangan kepribadian di perlukan tekad dan kesadaran akan manfaatnya. Kunci keberhasilannya terletak pada berusaha dengan sekuat tenaga dan selanjutnya berharap kekuatan Tuhan sebagai sumber segala kekuatan.Pengembangan kepribadian memberikan peran yang sangat besar kepada anda dalam rangka meningkatkan kualitas diri pribadi, kualitas hubungan dengan orang lain agar anda mampu berhubungan dengan lingkungan, semangat untuk selalu menaikan kapasitas da kualitas kepribadian anda sehari hari, akan mendorong anda untuk mengembangkan kepribadian kea rah yang lebih baik. Semakin baik kepribadian anda dalam memberikan pelayanan kepada orang lain maka anda akan memberikan peran yang semakin besar terhadap penciptaan hubungan yang baik antar orang, orang dengan organisasi, dan organisasi dengan organisasi. Pada akhirnya akan saling menguntungkan satu dengan yang lain.
Secara umum, pengembangan kepribadian bertujuan memperbaiki kualitas kepribadian bertujuan memperbaiki kualitas kepribadian secara langsung maupun tidak langsung melalui kegiatan menciptakan pola berpikir yang positif setiap hari, sehingga setiap orang akan mencapai derajat kehidupan yang lebih baik dari hari – hari sebelumnya, dikarenakan dampak pola piker positif yang dihasilkan dari pengembangan kepribadian yang positif setiap hari, yang dilakukan oleh seseorang.
Berikut Merupakan bentuk-bentuk kecerdasan manusia yang dapat mendukung kualitas kepribadian seseorang : 1. Kecerdasan Intelektual (Intelligence Quotient – IQ)
IQ adalah kemampuan nalar, atau pikiran orang sering menyebutnya dengan kemampuan Otak Kiri. Yaitu kemampuan kita untuk mengetahui, memahami, menganalisis, menentukan sebab akibat, berpikir abstrak, berbahasa, memvisualkan sesuatu.
2. Kecerdasan Emosional (Emotional Qoutient - EQ)
EQ merupakan kecerdasan emosi, yang erat kaitannya dengan kemampuan mengontrol perasaan diri sendiri, mengenali perasaan orang lain, adaptasi, kerjasama, disiplin, tanggung jawab, dan komitmen.
3. Kecerdasan Spriritual (Spiritual Quotient – SQ)
IQ adalah kemampuan nalar, atau pikiran orang sering menyebutnya dengan kemampuan Otak Kiri. Yaitu kemampuan kita untuk mengetahui, memahami, menganalisis, menentukan sebab akibat, berpikir abstrak, berbahasa, memvisualkan sesuatu.
2. Kecerdasan Emosional (Emotional Qoutient - EQ)
EQ merupakan kecerdasan emosi, yang erat kaitannya dengan kemampuan mengontrol perasaan diri sendiri, mengenali perasaan orang lain, adaptasi, kerjasama, disiplin, tanggung jawab, dan komitmen.
3. Kecerdasan Spriritual (Spiritual Quotient – SQ)
SQ merupakan arus utama dalam kajian dan diskusi folosofis dan psikologis. Kecerdasan spiritual merupakan pusat dan paling mendasar di antara kecerdasan lainnya, karena dia menjadi sumber bimbingan atau pengarahan bagi tiga kecerdasan lainnya. Kecerdasan spiritual mewakili kerinduan kita akan makna dan hubungan dengan yang tak terbatas.
4. Kecerdasan Menghadapi Tantangan (Adversitas Quotient - AQ)
AQ adalah kemampuan seseorang saat menghadapi segala kesulitan. Beberapa orang mencoba untuk tetap bertahan menghadapi kesulitan tersebut, sebagian orang lainnya mudah takluk dan menyerah. AQ adalah kemampuan / kecerdasan seseorang untuk dapat bertahan menghadapi kesulitan kesulitan dan mampu mengatasi tantangan hidup. Paul G Stolz dalam AQ membedakan 3 tingkatan AQ dalam masyarakat :
-Tingkat Quitrers ( orang yang berhenti )
Qoitrers adalah orang yang paling lemah AQ nya. Ketika ia menghadapi masalah ia langusung berhenti dan menyerah.
-Tingkat Campers ( orang yang berkemah )
Orang yang memiliki tingkay Campers memiliki AQ sedang. Ia merasa cukup dan puas dengan apa yang dicapainya dan ia tidak ingin lebih maju.
-Tingkat Climbers ( orang yang mendaki )
Climbers adalah orang yang ber-AQ tinggi dengan kemampuan dan kecerdasan yang tinggi untuk dapat bertahan menghadapi kesulitan dan mampu mengatasi tantangan hidup.
5. Kecerdasan Kreativitas (Creativitty Quotient)
CQ (creativity quotient) adalah kecerdasan yang berhubungan dengan kreativitas. Di sini, kreativitas yang dimaksud berhubungan dengan potensi untuk menciptakan penemuan baru di bidang ilmu atau teknologi.
Orang dengan CQ tinggi umumnya memiliki kemampuan memproduksi banyak ide. Mereka mampu berpikir out of the box dan menghasilkan penemuan baru. Gak hanya memproduksi ide, mereka juga mampu menguraikan ide dengan rinci.
0 komentar:
Posting Komentar